Selasa, 05 Mei 2020

Menanti di Ujung Senja. Part 2

Part 2
Akupun datang sambil membawakan minuman pesanan ayah. Tania, sambil
menaruh minuman dan melihat kearah meja “Yah, ini kopinya. Tadi Tania
dengar ada suara rebut-ribut di depan, ada apa yah ? ini buah dari siapa Yah
?”. Ayah, sambil mengambil kopi “Owh tadi… itu si Andre datang memberikan
kita buah ini, katanya ucapan terima kasih, karena Ayah bantu diya tadi”.
Tania, sambil melihat kearah pintu “Owhh orang itu, kenapa cepat sekali dia
pulang pak, knp tidak disuruh masuk dulu”. Ayah, dengan muka senyum
menatap ku “Entah, mungkin ada hal lain yang harus diurusnya. Mereka juga
kan baru sampai mungkin dia sibuk dengan orang tuanya”. Tania “Owhh iya
juga sih, owh yah ayah besok aku ada acara dengan teman-teman aku di
kampus, ayah mau datang ngga ? Tania mau latihan drama dengan teman￾teman Tania”. Ayah, sambil berdiri menuju kearah kamarnya “Hahh !! Kamu
itu kan sudah besar masa mau latihan saja ayah harus temanin, ayah besok
ada urusan ketemu dengan teman ayah untuk bahas jual beli hasil sawit kita”.
Tania, dengan muka sedikit murung “Yah ayah.. baiklah tapi ayah harus janji
ayah harus datang saat acaranya tiba”. Ayah, sambil melihat kearah ku dan
membuka pintu kamarnya “Ia, ayah janji nanti ayah diingatin yah Tania !”.
Tania dengan wajah gembira “Siap ayah”. Ayah, “Ayah istirahat dulu kalu ada
yang cari ayah bilang saja ayah lagi istrahat tidak bisa diganggu” Tania,
sambil melihat kearah minuman ayah “Ok Pak Booss, lohh ko minumanya tidak
habis yah” Ayah, menutup kamarnya dan bersuara dari dalam kamar “Terima
kasih kopinya Tan, enak loh, coba kamu rasa”. Tania pun dengan wajah heran
melihat kopi itu, dan mulai mengambil kopi dan merasakan kopi buatannya.
Alangkah terkejutnya Tania ternyata kopi yang dibuat Tania terlalu manis.
Tania pun membayangkan apa yang terjadi di dapur tadi dan ternyata Tania
tadi terburu-buru membuat kopi buatan ayahnya karena mendengar ada tamu
di depan al hasil, gula yang dituangkan ke kopi terlalu banyak. Sambil
menepuk jidatnya “Astaaaaaggggaa.. cerobohnya aku, maaf kan aku ayah”.
Tania langsung membawa kopi dan sayur itu ke dapur, dan menaruh buah￾buahan di dalam kulkas. Setelah selesai Tania bergegas kembali ke kamar
dan beristrahat. Belum lima menit Tania mau tertidur HP nya berbunyi..
(Nada dering masuk) suara HP… Tania melihat kearah HP nya dan menjawab
panggilan dari Temanya. Tania “Assalamualaikum”. Teman Tania “Walaikum
salam, Tania, ini aku Hikma. Tania besok pagi kamu bawa kenderaan ngga ?
aku ngga punya SIM soalnya kata Bapak aku kalu besok ada suiping di
Kelurahan Kali, pas di Tugu bambu kuning itu. Nah, Arah jalan ke kampus kan
cuman itu saja” Tania, sambil tiduran dengan wajah mengantuk “Iya.. nanti
aku bawa kenderaan besok, untung saja kamu ingatin saya, biasanya aku lupa
dengan SIM sama STNK ku, besok aku jemput jam 8 ya” Hikma, “Ok siap
Ibu Negaraa.. terima kasih yah, kamu memang best frend forever, heheh”
Tania “Huhhh giliran ada maunya mujinya mita ampun, ok ok
Assalamualaikum” . Hikma “Walaikum salah Ibu Negara, mimpi yang
indahyah”. Tania pun mematikan HP nya. Owh iya hikma itu teman sekampus
ku dia orangnya super cerewet paling baik tapi penuh dengan rahasia.
Keesokan harinya, jam waker berbunyi (Kringg.. Kringg. Kriingg).
Menunjukan pukul 06.00. Tania terbangun dengan wajah kaget sambil
mengambil wakernya “Astaga nagaaa…. Aku lupa sholat subuh, pasti ayah
marah lagi”. Tania pun cepat bangun dan merapikan tempat tidurnya, dia
mengambil jilbapnya dan dipakainya. Setelah itu dia membuka jendela
kamarnya, tiba-tiba Tania Kaget melihat andre berjalan dari pintu rumahnya
sambil membawa keranjang. Tania berkata dalam hatinya sambil tersenyum
“Itu Andre, wah bawa keranjang ?, mau kemana dia ? lah kok aku pengen
tahu.. itu kan urusanya, hum”. Andre melihat ke jendela Rumah Tania
“Assalamualaikum Ukhti… ukhti jilbapnya kok terbalik ?” Tania. Sambil
kebingungan melihat kearah jilbapnya dan langsung lari menuju ke cermin
“Waalaikum salam”. Tania pun melihat dirinya dari cermin “Astaagaaa..
kenapa aku jadi gugup begini”. Andre sambil berjalan dan mengunci pagar
rumahnya “Hahh kaburr dia,, gadis yang aneh”. Andre pun bergegas menuju
ke mobilnya dan pergi meninggalkan rumah. Tania yang tadinya pergi
memperbaiki dirinya langsung kembali ke jendela rumahnya dan melihat
kearah rumah andre “Wahh mana dia sudah pergi yah”. Dengan wajah sedikit
menawah tawa Tania menuju kekamar mandinya. Terdengar suara pintu
kamar Tania. Tok tok tok. Ayah sambil mengetuk pintu kamar “Tan…. Taniaaa
cepat bangun, ayah mau pergi ke Desa”. Mendengar suara ayahnya Tania
langsung keluar dari kamar mandi dan membersihkan mukanya dengan handuk
yang penuh dengan air “Iya Tania sudah bangun bentar Pak Boss” sahut Tania
dari dalam kamarnya. Tania pun membuka kamarnya dan melihat ayahnya
duduk di ruangan tamu. Ayah sambil memakai sepatu “Ayah mau pergi duluan
tan, soalnya mau jemput teman ayah yang mau membeli hasil sawit kita”.
Tania, sambil mengelus dadanya dan berbicara dalam hati “Alhamdulillah..
untung ayah tidak Tanya Tania solat subuh apa tidak”. Ayah “Loh kamu kenapa ?”. Tania, masih mengelus dadanya “Ah tidak yah, tadi tani agak
sedikit sesak nafas”. Tania pun berjalan menuju lemari dan mencari kunci
mobil ayahnya. Tania, sambil mencari kunci “Yah, ayah sudah sarapan ? ngga
Tania buatkan sarapan dulu ?”. Ayah. Sambil memperbaiki jam tanganya
“Emang kamu bisa buat sarapan, kamu ingat tidak kapan terakhir kamu masak
sarapan buat ayah, bagaimana rasanya ?” ayah pun tertawa. Tania, sambil
memberikan kunci kepada ayahnya “Hehehehe ayah… mentang-mentang jago
masak, ini kunci mobilnya”. Ayah “Sudah, ayah sudah buat sarapan dan sudah
sarapan duluan, kamu makan saja, sisanya nanti ayah minta tolong, dapur
dibersihkan nah”. Tania “ia.. ia siap ayah”. Aku dan ayah ku pergi menuju
mobilnya. Ayah sambil mengadahkan tanganya untuk salaman “Ayah pergi
dulu, uang jajan masih ada kan ?” Tania sambil salaman dan mencium tangan
ayahnya “Masih ada kok Yah, masih cukup buat seharian ini”. Ayah, sambil
mengelus kepala ku “Wahh anak yang baik, kamu pengiritan atau lagi nahan
buat jajan supaya tidak gendut, ahahah”. Tania “Lah… gendut ? ahaha Tania
malah pengen supaya badan Tania agak naik sedikit, ngga Tania simpan
uangnya untuk Tania tabung buat beli sesuatu yah”. Ayah, masuk ke dalam
mobil “Ia, ia, terserah kamu sajalah, nanti kalu sudah tidak ada, jangan lupa
kasih tahu ayah mu ini”. Tania dengan wajah tersenyum dan memberi hormat
“Siappp Pak Bosss”. Ayah pun menyalakan mobilnya dan mengeluarkannya dari
parkiran “Ayah pergi dulu, kalu mau ke kampus, hati-hati di jalan
Assalamualaikum”. Tania “Iya ayah, waalaikum salam”. Taniapun pergi menuju
rumahnya dan langsung ke ruangan dapur untuk sarapan dan membersihkan
dapur.
Tak lama kemudian, suara HP Tania terdengar dari kamarnya. Tania
bergegas menujua kamarnya. Dalam hati Tania “pagi-pagi begini siapa yang
menelpon”. Tania membuka kamarnya dan mengambil HP nya serta melihat
kelayar HP nya.. Hikma memanggil. Tania “Asslamualaikum, ya Hik. Ini baru
saja jam 6.30 sudah mau di jemput ?”. Hikma “Walaikum salam… nddaa, aku
telpon kamu mau kasih kabar kalu nanti sebentar aku ndda usah kamu jemput
Tan, soalnya si Achongk (Pacar Hikma) mau jemput aku”. Tania.. “Owhh
bareng pacar ya..umh… ya sudahlah nanti kita ketemu di kampus saja, Hik”.
Hikma “Nda apa-apa ini Tan. ?”. Tania “Loh.. ndda apa-apa Sobat ku”. Hikma,
“Iya iya iya.. maaf yah sebelumnya Assalamualaikum Ibu Negaraa”. Tania
“Waalaikum salam”. Tania pun menutup telponya dan langsung kembali ke
dapur sambil mengerjakan apa yang harus dikerjakanya. Setelah selesai mengerjakan tugasnya, Tania bersiap-siap untuk mandi
dan akan bergegas ke kampus. Dengan gerakan yang terburu-buru Tania
melihat jam tanganya sudah pukul 07.30. Dia mengeluarkan motornya dan
mengunci pintu pagarnya. Akan tetapi ketika dia mau menyalakan motornya,
motornya tidak mau hidup, Tania “Lohh. Knp dengan kmu, ayolah..” Tania pun
mencoba menekan tombol stater tangan motornya lagi akan tetapi motor
tersebut tetap tidak mau hidup. Tiba-tiba suara mobil dari arah belakang
Tania. Suara klakson mobil. Bip-bipp-bippp… Tania kaget dan langsung
melihat kearah belakang, ternyata mobil si Andre dengan Ibu nya yang baru
tiba dari pasar. Andre yang baru saja sampai langsung melihat Tania dan
memarkir mobilnya dan cepat menghapiri Tania. Andre “Adapa… kenapa
dengan motor mu Ukhti (panggilan awal si pria kepada Tania)” Tania sambil
mencoba menekan-nekan tombol stater motornya “Ini Ndre, motor ku dari
tadi tidak mau hidup, aku coba tekan-tekan tombol staternya tpi tidak mau
saja hidup”. Andre sambil melihat kearah motor “Loh kok bisa, coba sini aku
bantu”. Tania, sambil menjauh dari kendaraan “Ia, ia silahkan ndre”. Si Pria
tersebut mencoba menyalakan motor Tania dengan menghidupkan lewat
stater kaki. Setelah berulang kali mencoba menstaternya akhirnya motor
Tania hidup. Andre “Nahhh hidup juga motornya, ini tan, aki motor kmu
sudah tidak mampu lagi, coba nanti akinya diganti saja”. Tania “Akinya sudah
mati yah, ? iya nanti aku suruh ayah buat ganti akinya”. Tania pun langsung
menuju motornya dan memakai helem, dan melihat jam tanganya sudah pukul
07.40 Tania langsung menggas motornya dan meninggalkan andre begitu saja.
Andre, sambil terkaget melihat Tania “Wihh buru-buru amat, Trimakasih
saja tidak ada dasar wanita aneh”. Andre pun pergi ke rumanya sambil
melihat kea rah Tania.
Diperjalanan, Tania sedang terburu-buru tiba-tiba dia mengingat kalau
nanti ada pemeriksaan di tugu kelurahan kali “Oh iya, disana ada suiping lebih
baik aku keluarkan dulu SIM sama STNK ku” Tania, puh berhenti didepan
bahu jalan mengeluarkan SIM dan STNK nya dan ditaruhnya di kantung
jaketnya. Tania langsung melanjutkan perjalananya, setalah tiba di tugu.
Tania melihat kearah tugu, ternyata para petugas tidak ada. Dalam hati
Tania sambil kebingungan “Loh, mana petugasnya katanya ada pemeriksaan,
baguslah, lebih baik aku mempercepat laju kenderaan ku”. Tania pun
mempercepat laju motornya dan tak lama kemudian dia sampai di kampusnya
dia melihat jam tanganya sudah pukul 08.10. sambil terburu-buru Tania pergi mening inggalkan motornya di parkiran, dan menghampiri teman-temanya yang
sedang mendekorasi panggung. Tania “Aduh-aduh maaf teman-teman, aku
terlambat”. Ririn (teman kelas Tania) dengan wajah tersenyum, “Tidak apa￾apa kok Tan, kita saja baru juga sampai 10 menit yang lalu”. Tania “Tadi
motor aku tidak mau hidup jadi aku aga lambat” Ikbal (teman kelas Tania)
sambil memberikan naskah drama “Ia tidak apa-apa, ini tugas kamu nanti
kamu berperan sebagai Ratu dan Achongk (pacar Hikma) akan berperan
sebagai Prajurit yang akan selalu membantu mu”. Tania, sambil melihat
kearah teman-temanya “Oh iya, Acongk dengan Hikma kemana, kok dari tadi
tidak kelihatan" Ikbal, sambil melihat kearah kantin “Itu mereka berdua lagi
asik ngobrol disana, lagian mereka berdua sudah aku kasih Naskahnya nanti
si Hikma yang akan menjadi Adik Ratu di Drama ini, soal dekorasi panggung
sama perlengkapannya biar kami saja yang urus, sisanya kalian pelajari baik￾baik-baik alur ceritanya, lebih baik kamu samparin saja mereka berdua”.
Tania. “Owh siap siap… makasih bal, kalu begitu saya kekantin dulu”. Tania
pun bergegas menuju kantin sambil membawa naskah yang diberikan oleh
ikbal. Tania “cie…ciee… cieeee. Ciieeeee… baru saja pagi-pagi sudah pacaran
di kantin”. Hikma sambil merapikan tempat duduk untuk Tania “Ehh Tania..
sini-sini, duduk disini. Kamu sudah bawa naskah drama kamu ?” Tania, “Iya ini
sudah dikasih sama Si Ikbal tadi”. Achongk “Owh iya tan, mau pesan apa”.
Tania “Jus aja lah, aku haus”. Hikma sambil mencubit hidung pacarnya
“Eheemmmm… Eheemmmm…. Dramanya nanti saja Achongk, lagian dia bisa
pergi sendiri ambil minumanya”. Tania sambil bercanda dengan Hikma
“Owalahhhh.. Owalahhh cemburuan amat sih”. Achongk, memetik jidat si
hikma “Eeeeee…. Gitu aja sudah cemburu”. Tania, sambil beranjak
meninggalkan tempat duduk “Akuu bisa sendiri loohhh”. Tania pun pergi
mengambil minumanya dan meninggalkan mereka pacar Hikma pun mulai
bertingkah bercanda dengan Hikma sambil memeluk Hikma. Achongk “Gitu
saja kok kamu cemburu sayaangg”. Hikma “ummmhh tidak sayang”. Tania pun
datang membawa minumanya, dan kembali duduk bersama mereka. Tania “Oh
iya sebentar lagi kita masuk mata kuliah, latihanya selesai solat Dzuhur saja
yah”. Hikma “Iya tan, sebelum masuk, nanti aku titip KMK ku ya Nanti mintol,
paraffin sama dosenya”. Tania, “Loh.. hari ini kamu ngga masuk lagi ?, kalian
mau kemana ?” Achongk “Aku ada urusan sebentar dengan Senior-senior
kita, mau adakan penelitian di Salah satu Instansi, aku mau pergi dia malah
mau ikut”. Hikma “Yeeeeee…. Nanti kamu nakal disana aku tidak bisa lihat”.
Tania “Lohh,, emangnya kamu tidak percaya sama pacar kamu” Hikma, sambil
memperbaiki tasnya dan mengambil KMK nya “Aku juga mau jalan sama dia,
aku malas masuk mata kuliah hari ini, ini KMK ku titip yah”, Tania “Ya sudah,
tapi awas jangan lupa pukul 13.00 nanti aku tunggu di kampus ya, kita latihan
dengan teman-teman”. Hikma “Siappp Ibu Negaraa”. Merekapun pergi
meninggalkan Tania.
Beberapa lama kemudia Tania pun melihat teman-temanya yang sudah
mulai bersiap masuk kelas. Tania “Wah sudah mau mulai mata kuliahnya, buk.
Ibuu.. uangya aku taruh diatas meja saja ya buk” Ibu kanti “Iya iya”. Tania
langsung bergegas pergi menuju kelas nya. Di dalam kelas Tania duduk
bersebelahan dengan ririn. Ririn sambil memperbaiki tempat duduknya “Loh,
si Hikma mana dia ngga masuk lagi ?”. Tania “Owh,, Katanya dia mau ikut
Senior kita untuk melihat tempat penelitian mereka”. Ririn “Wahh.. emang
apa hubunganya dengan hikma ? dia kan belum…….”. Tania “Iaaa.. dia Ikut
sama si Achongk, mau diapalagi ketua BEM mah ngga bisa dibantah”. Ririn
“Owhh ikut sama pacarnya”. Tidak lama kemudia Dosen pun masuk ruangan.
Dosen sambil membawa laptop “Assalamualaikum semua”. Mahasiswa
“Waalaikum salam Wr.Wb.”. Dosen “Pagi ini kita akan belajar mengenai apa
itu Manajemen dan apa itu Sistem Manajemen” Dosen pun menjelaskan
tentang materinya. Tidak lama kemudia Dosen melihat ada bangku yang
kosong. Dosen “Oh iya sebelum saya lanjut lagi, siapa yang dititipkan KMK
nya si Hikma” Para mahasiswa pun melihat-lihat kearah teman-teman
masing-masing sambil kebingungan. Karena Tania merasa dirinya lah yang
dimaksud, Tania memberanikan diri “Pak, maaf pak KMK Hikma ada sama saya
pak”. Dosen sambil menuju ke arah Tania “Mana KMK nya sini cepat, Bapak
tidak suka kalau ada diantar kalian yang terlalu pandang enteng dengan mata
kuliah bapak, ini sebagai contoh agar kejadian ini tidak terulang lagi” Dosen
pun menyita KMK Tersebut dan melanjutkan matakuliah. BERSAMBUNG….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar